Kamis, 06 Januari 2011

Jurnal Csr

Abstract
The aim of this research is to get empirical evidence of effect corporate
social responsibility disclosure to firm value. For the purpose, it used
manufacturing companies that listing at BEI in 2007 are as samples using
purposive sampling. The hypothesis is tested by multiple regression analysis.
There are 146 samples, only 134 samples are complete. Before
hypothesis testing, data is examined by classical assumption. Using multiple
regression analysis, the hypothesis is supported by empirical data. It means that
firm value is affected by corporate social responsibility disclosure. This research
use control variables, i.e. company size, financial leverage and institutional
ownership. Company size and financial leverage are supported by data.
Meanwhile, institutional ownership isn’t
PENDAHULUAN
Sebelum tahun 90-an, kultur perusahaan didominasi oleh cara berfikir dan
perilaku ekonomi yang bersifat mencari keuntungan semata (profit-oriented).
Entitas bisnis hanya mementingkan kepentingan shareholder dan bondholder
tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat (stakeholder) lainnya. Akibatnya,
terjadi hubungan yang tidak harmonis antara perusahaan dengan masyarakat
tempatan dengan diwarnai berbagai konflik dan ketegangan, misalnya tuntutan
atas ganti rugi kerusakan lingkungan
Secara singkat, corporate Social Responsibility (CSR) mengandung makna
sama seperti individu, perusahaan memiliki tugas moral untuk berlaku jujur,
mematuhi hukum, menjunjung tinggi integritas, dan tidak korup. CSR
menekankan menekankan bahwa perusahaan harus mengembangkan praktik
bisnis yang etis, dan sustainable secara ekonomi, sosial dan lingkungan (Yakup,
2004).
TINJAUAN PUSTAKA
Corporate social responsibility (CSR)
Corporate social responsibility (CSR) adalah basis teori tentang perlunya
sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat tempatan.CSR memandang perusahaan sebagai agen moral. Parameter keberhasilan suatu
perusahaan dalam pandangan CSR adalah pengedepanan prinsip moral dan etis,
yakni menggapai suatu hasil terbaik dengan memperhatikan kepentingan
kelompok masyarakat yang lain.
CSR Disclosure dan Firm Value (Nilai Perusahaan)
Harga saham yang telah terdaftar di BEJ sangat penting untuk diperhatikan
karena tidak selamanya harga saham tetap, kadang naik, kadang turun. Jika harga
saham di pasar modal naik, maka perusahaan akan mencapai nilai maksimal
sehingga tujuan perusahaan tercapai. Akan tetapi jika harga saham di pasar modal
rendah maka nilai perusahaan menjadi minimal sehingga tujuan perusahaan tidak
dapat tercapai. Harga saham suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh kualitas
pengungkapan CSR. Hal ini berarti juga bahwa pengungkapan CSR dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Investor cenderung lebih tertarik dengan
perusahaan yang mengungkapkan CSR lebih tinggi sebagai tempat menanamkan
modalnya karena semakin tinggi kualitas CSR maka kelangsungan hidup
perusahaan lebih terjamin. Clay dalam Rachmawati dan Triatmoko (2007)
METODE PENELITIAN
Tipologi Penelitian
Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field
research), karena penelitian ini berada pada lingkungan yang sebenarnya.
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama peneliti akan menguji
hipotesis bahwa CSR Disclosure berpengaruh terhadap nilai perusahaan (firm
value). Pengujian ini untuk memberikan bukti empiris bahwa perusahaan yang
menerapkan program CSR, dalam hal ini informasi tersebut terkandung dalam
laporan keuangan, akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini berarti
masyarakat sudah menerima keberadaan dari perusahaan tersebut. Tahap kedua
peneliti akan menguji hipotesis bahwa CSR Disclosure berpengaruh terhadap
earnings perusahaan. Hal ini berarti dengan penerapan program CSR akan
mempengaruhi laba perusahaan itu sendiri. Tahap kedua ini dilakukan untuk
memantapkan temuan bahwa penerapan program CSR merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan sebagai strategi bisnis untuk eksistensi dan keberlanjutan
bagi perusahaan itu sendiri.
Data, Populasi, dan Sampel
Data penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh
dari referensi yang sudah ada. Data yang digunakan terdiri atas:
a. Data tentang pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR).
b. Data akuntansi perusahaan berupa leverage, ukuran perusahan, kepemilikan
institusional perusahaan, price book value.
Metode Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling, yaitu
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada perioda 2007
yang memiliki data keuangan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penulis.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah firm value
(FV) yang diproksikan dengan price book value (PBV) (model penelitian tahap I).
Instrumen pengukuran PBV dalam penelitian ini mengacu pada instrumen yang
digunakan oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007) yang dihitung dengan rumus:
PBV=harga pasar per lembar saham/ nilai buku per lembar saham
Alat Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan regresi berganda
(multiple regression analysis) karena penulis ingin memperoleh bukti empiris
mengenai: (1) pengaruh CSR disclosure, institutional ownership, size company,
dan financial leverage terhadap firm value.
Oleh karena penelitian ini memakai regresi berganda maka sebelum
melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan. Model
regresi berganda yang baik harus memenuhi syarat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi: uji normalitas data, uji mulitikolinieritas, uji heteroskedaktisitas,
dan uji autokorelasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan
tahunan yang dipublikasikan di internet melalui situs Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id). Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya,
diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 146
Jumlah perusahaan dengan data tidak valid atau tidak lengkap 12
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 134
Sumber : www.idx.co.id dan ICMD
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dari laporan tahunan
perusahaan. Laporan tahunan perusahaan yang dibutuhkan adalah laporan tahunan
perusahaan periode 2007. Data yang dibutuhkan antara lain data tentang
pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR), dan data akuntansi
perusahaan berupa leverage, ukuran perusahan, dan kepemilikan institusional
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasar hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
berikut ini.
1. Pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR disclosure)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (firm value), hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai
signifikansi (α) yang ditetapkan, yaitu sebesar 0,05.
2. Model dalam penelitian ini didukung dengan data empiris, hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikansi F yang lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Hal
ini berarti model penelitian ini fit.
3. Variabel-variabel yang dimasukkan kedalam model memberi kontribusi
pengaruh pada variabel dependen sebesar 61%.
Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti berkaitan dengan hasil analisis
maupun dengan penelitian yang akan datang adalah berikut ini.
1. Oleh karena CSR disclosure terbukti mempengaruhi nilai perusahaan (firm
value), maka perlu dukungan yang kuat dari pemerintah (baik Departemen
Hukum dan HAM, maupun Departemen Perindustrian) untuk mendukung
program bahwa CSR disclosure hendaknya menjadi program setiap
perusahaan sebagai langkah strategis perusahaan untuk bisa eksis dalam
jangka panjang.
2. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang listing di
BEI tahun 2007, untuk penelitian mendatang sampel perusahaan dapat
diperluas untuk seluruh jenis perusahaan.
3. Variabel-variabel yang dimasukkan kedalam model hanya memberikan
kontribusi pengaruh pada variabel dependen sebesar 61%, sehingga untuk penelitian yang akan datang variabel independen dapat ditambah dengan
variabel lain, diantaranya variabel-variabel pembentuk good corporate
governance, misalnya dewan direksi, dewan komisaris dan tim audit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar