Rabu, 08 Juni 2011

manfaat akuntansi internasional

Manfaat dari akuntansi internasional yaitu:
1.Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan
memperbaiki efisiensi alokasi lokal
2. investor dapat membuat keputusan yang
lebih baik
3. perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger dan akuisisi
4. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas
pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang
berkualitas tertinggi

Read More......

Perbedaan praktek akuntansi dengan standar yang ditentukan

Perbedaan praktek akuntansi dengan standar yang ditentukan

Perbedaan praktek akuntansi dengan standar yang ditentukan

Harmonisasi dan Konvergensi Akuntansi Internasional

Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.

Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara tersebut juga. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.

Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan dengan standar yang berbeda-beda.

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.

Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit.

Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.

Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi. Informasi yang dihasilkan dari system akuntansi, pengungkapan dan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu system.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi

1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya

2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan

3. Standar audit



Keuntungan harmonisasi internasional

• Bahasa, Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
• Harmonisasi perpajakan an sistem jaminan social, Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.

Kerugian harmonisasi internasional

Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.

Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
3. perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi



1. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.

Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee).

Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah

1. IASB (International Accounting Standard Board)
2. IFRIC (International Financial Reporting Committee)
3. SAC (Standard Advissory Committee).

IASB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.

Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut.

Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.

Harmonisasi fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang bersangkutan.

Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar internasional.

Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.

sumber :
http://faris31.wordpress.com/2011/02/22/harmonisasi-dan-konvergensi-akuntansi-internasional/

Read More......

sejarah akuntansi internasional

Sejarah

Standar Akuntansi Internasional (IASB) telah didahului oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional Committee (IASC), yang beroperasi dari tahun 1973 sampai 2001.



IASC didirikan pada bulan Juni 1973 sebagai hasil dari perjanjian oleh badan akuntansi di Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris dan Irlandia dan Amerika Serikat, dan negara-negara ini merupakan Dewan IASC di waktu itu.



Kegiatan profesional internasional dari badan akuntansi berada dibawah Federasi Akuntan Internasional (IFAC) pada tahun 1977. Pada tahun 1981, IASC dan IFAC setuju bahwa IASC akan memiliki otonomi penuh dan lengkap dalam menetapkan standar akuntansi internasional dan dalam penerbitan dokumen diskusi tentang isu-isu akuntansi internasional. Pada saat yang sama, semua anggota IFAC menjadi anggota IASC. Link ini keanggotaan dihentikan Mei 2000 ketika IASC Konstitusi telah diubah sebagai bagian dari reorganisasi IASC.



Kronologi berikut sampai dengan bulan Juni 1998 diambil dari sebuah artikel, 'IASC - 25 Tahun Evolusi, Kerjasama dan Peningkatan', oleh David Cairns, mantan sekretaris jenderal IASC, IASC diterbitkan di Insight, pada bulan Juni 1998. Informasi ini telah dilengkapi untuk acara antara bulan Juni 1998 dan Desember 2005.



2005

* Para Pembina menerbitkan Konstitusi telah diubah IASC Foundation.
* The Pembina menunjuk ketua dan anggota dilarutkan SAC.
'Roadmap' * Komisioner Eropa mendukung dikembangkan oleh staf US SEC terhadap penghapusan oleh 2008 dari persyaratan bagi perusahaan untuk mendamaikan dari IFRS dengan US GAAP saat listing di Amerika Serikat.
* The IFRIC pertama Co-ordinator ditunjuk.
* The IFRIC mulai 'keputusan tentatif agenda' penerbitan.
* The IASB menerbitkan makalah diskusi dua yang ditulis oleh staf dari mitra-setter standar.

2004

* Dengan menerbitkan empat SAK, dua IASs direvisi dan amandemen instrumen keuangan standar pada akhir Maret IASB membawa kepada penyelesaian 'platform stabil' yang standar untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan mengadopsi standar dari Januari 2005.
* Kemudian di tahun IASB isu-isu lain IFRS dan perubahan standar pada imbalan kerja.
* The IASB isu pertama IFRIC lima Interpretasi.
* The IASB menyimpulkan perjanjian konvergensi dengan Dewan Standar Akuntansi Jepang.
* The IASB dan FASB setuju untuk memulai sebuah proyek kerangka kerja konseptual
* SAC menyusun sebuah piagam draft kerangka acuan dan prosedur operasi
* Para Pembina menerbitkan dokumen konsultasi mengundang komentar publik pada kesimpulan mereka pada penelaahan terhadap IASC Foundation Konstitusi.
* The IASB menerbitkan makalah diskusi pertama (di UKM)

2003

* Peluncuran Pembina penelaahan terhadap IASC Foundation Konstitusi.
* The IASB isu IFRS 1 pada adopsi pertama waktu SAK
* The IASB selesaikan proyek umumnya Perbaikan dengan menerbitkan 13 IASs direvisi, dan versi revisi kedua standar pada instrumen keuangan.
* The IASB menerbitkan draft paparan dari dua standar baru.
* The Pembina menunjuk seorang Direktur Pendidikan untuk kepala inisiatif pendidikan Foundation.
* The IASB mulai penyiaran rapat melalui Internet.
* The IFRIC menerbitkan Interpretasi pertama draft.

2002

* The IFRIC bertemu untuk pertama kalinya.
* The IASB isu Pengantar Standar Pelaporan Keuangan Internasional dan Perubahan pertama pernyataan-an mendesak teknis untuk IAS 19 Karyawan Manfaat-The Ceiling Aset
* Setelah konsultasi ekstensif dengan SAC, standar akuntansi nasional-setter, regulator dan pihak lain yang berkepentingan, IASB mengumumkan program baru dari proyek-proyek teknis.
* The IASB menerbitkan draft paparan dari tiga standar baru dan perubahan 16 standar yang ada
* The IASB memenuhi AS Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB). Mereka menyimpulkan Perjanjian Norwalk, sebuah nota kesepahaman yang berkomitmen papan untuk bekerja sama untuk menghapus perbedaan antara SAK dan US GAAP dan untuk mengkoordinasikan program kerja masa depan mereka.
* The IASB tuan rumah pertemuan tahunan pertama pembuat standar dunia.

2001

* Pembina mengumumkan anggota Dewan Standar Akuntansi Internasional.
* Pembina menunjuk anggota Standar Advisory Council (SAC), yang bertemu untuk pertama kalinya.
* Komisi Eropa menyajikan undang-undang untuk meminta penggunaan IASC Standar bagi semua perusahaan yang terdaftar paling lambat tahun 2005.
* Pembina membawa struktur baru berlaku-1 April 2001-IASB bertanggung jawab untuk menetapkan standar akuntansi, ditunjuk Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK).
* IASC Foundation memperoleh sewa kantor di 30 Cannon Street, dan bergerak IASB ke tempat baru.
* Setelah berkonsultasi dengan SAC IASB mengumumkan program awal dari sembilan proyek-proyek teknis, termasuk proyek Perbaikan untuk dua belas IASs dan dua IASs pada instrumen keuangan.
* IASB dibuka kembali komentar periode pada G4 1 makalah diskusi mengenai pembayaran berbasis saham, dan menerbitkan draft paparan Pengantar SAK.
* Pembina menunjuk anggota Pelaporan Keuangan Internasional Komite Interpretasi (IFRIC) untuk berhasil SIC tersebut.
* Pembina mengumumkan anggota Dewan Standar Akuntansi Internasional
* Pengawas mengumumkan mencari anggota Dewan Penasihat IAS
* Komisi Eropa menyajikan undang-undang untuk meminta penggunaan IASC Standar untuk semua perusahaan publik selambat-lambatnya 2005
* Pembina membawa struktur baru berlaku - 1 April 2001 - IASB bertanggung jawab untuk menetapkan standar akuntansi, ditunjuk Standar Pelaporan Keuangan Internasional


2000

* SIC pertemuan dibuka untuk observasi publik
* Basel Komite menyatakan dukungan untuk IASs dan upaya untuk harmonisasi akuntansi internasional
* SEC rilis konsep mengenai penggunaan standar akuntansi internasional di AS
* Sebagai bagian dari program restrukturisasi, IASC Dewan menyetujui sebuah konstitusi baru
* IOSCO merekomendasikan bahwa anggotanya memungkinkan emiten multinasional untuk menggunakan 30 standar IASC dalam penawaran lintas batas dan daftar
* Komite Nominasi Pengawas mengumumkan awal IASC direstrukturisasi
* IASC menyetujui restrukturisasi badan anggota IASC dan IASC baru Konstitusi
* Komisi Eropa mengumumkan rencana untuk meminta standar IASC bagi semua perusahaan yang terdaftar dari Uni Eropa paling lambat 2005
* Sir David Tweedie dinamakan sebagai Ketua pertama dari Dewan IASC direstrukturisasi
* Pengawas mengumumkan mencari anggota Dewan yang baru - lebih dari 200 aplikasi yang diterima
IASC * Dewan menyetujui perubahan terbatas IAS 12, IAS 19 dan IAS 39 (dan Standar terkait)
* Staf IASC mempublikasikan Pelaksanaan Pedoman IAS 39
* IAS 41 Pertanian disetujui pada pertemuan terakhir Dewan IASC


1999

* Review IOSCO standar pokok IASC dimulai
* IASC Rapat Dewan dibuka untuk observasi publik
* G7 Menteri Keuangan dan dukungan IMF mendesak agar IASs untuk 'memperkuat arsitektur keuangan internasional
* Baru IFAC International Forum Pengembangan Akuntansi (IFAD) mengasumsikan komitmen untuk 'mendukung penggunaan Standar Akuntansi Internasional sebagai patokan minimal' di seluruh dunia
* EC rencana pasar tunggal untuk jasa keuangan termasuk penggunaan IASs
* BIAYA mendesak yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Eropa untuk menggunakan IASs tanpa EC Directives dan untuk phase out US GAAP
* Eurasia Federasi Akuntan dan Auditor rencana adopsi IASs di negara-negara CIS
* IASC suara bulat menyetujui restrukturisasi Dewan ke dewan 14-anggota (12 full-time) di bawah wali independen
* Menunjuk Dewan Komite Nominasi untuk memilih Pembina pertama di bawah struktur IASC baru

1998

* Baru hukum di Belgia, Perancis, Jerman dan Italia mengizinkan perusahaan besar untuk menggunakan IASs negeri
* Pertama penerjemahan resmi IASs (Jerman)
IFAC Sektor Publik Komite menerbitkan pedoman draft Pelaporan Keuangan Pemerintah sebagai platform untuk satu set Internasional Standar Akuntansi Sektor Publik, harus didasarkan pada IASs
* Jumlah negara dengan anggota IASC melewati 100
* Strategi Kerja Partai mengusulkan perubahan struktural, hubungan dekat dengan standar nasional setter
* IASs diterbitkan pada CD ROM
* Core standar dilengkapi dengan persetujuan dari IAS 39 pada bulan Desember


1997

* Standing Committee dibentuk Interpretasi
* IASC dan FASB menerbitkan standar serupa pada laba bersih per saham
* IASC, FASB dan menerbitkan CICA baru Segmen standar dengan perbedaan yang relatif kecil
* Makalah Diskusi mengusulkan nilai wajar untuk seluruh aset keuangan dan kewajiban keuangan - IASC mengadakan 45 pertemuan konsultasi di 16 negara
* Bersama Kelompok Kerja instrumen keuangan yang dibentuk dengan standar nasional-setter
* Republik Rakyat Cina menjadi anggota IASC dan IFAC dan bergabung dengan Dewan IASC sebagai pengamat
* BIAYA panggilan di Eropa untuk menggunakan IASC's Framework
* Strategi Kerja Partai dibentuk
* IASC set Facebook Situs Internetnya


1996

* Core standar program akselerasi, target 1998
* Keuangan eksekutif bergabung dengan Dewan Direksi dan IOSCO bergabung sebagai pengamat
* Dewan mulai proyek bersama pada ketentuan dengan Dewan Standar Akuntansi Inggris
* Uni Eropa Komite Kontak menemukan IASs kompatibel dengan arahan Uni Eropa, dengan pengecualian kecil
* Kongres AS panggilan untuk 'seperangkat berkualitas tinggi yang berlaku umum standar akuntansi internasional'
* Bursa Efek Australia mendukung program untuk harmonisasi standar Australia dengan IASs
* Menteri di Organisasi Perdagangan Dunia mendorong berhasil menyelesaikan standar internasional


1995

* Perjanjian dengan IOSCO untuk menyelesaikan standar pokok pada tahun 1999 - pada saat penyelesaian berhasil IOSCO akan mempertimbangkan IASs mendukung untuk penawaran lintas batas
* Pertama Jerman perusahaan melaporkan bawah IASs
* Induk perusahaan Swiss bergabung dengan Dewan
* Malaysia dan Meksiko menggantikan Italia dan Jordan on Board - India dan Afrika Selatan sepakat untuk berbagi kursi Dewan dengan Sri Lanka dan Zimbabwe
* Komisi Eropa mendukung IASC / perjanjian IOSCO dan penggunaan IASs oleh perusahaan multinasional Uni Eropa


1994

* SEC menerima tiga perlakuan IAS ditambah IAS 7
* Dewan sesuai standar-setter untuk mendiskusikan E48 Instrumen Keuangan
* Bank Dunia setuju untuk mendanai proyek Pertanian
* Pembentukan Dewan Penasihat disetujui
* IOSCO menerima 14 IASs tapi menolak langkah-demi-langkah dukungan IASs ('Shiratori huruf')
* FASB setuju untuk bekerja dengan IASC pada laba bersih per saham
* Masa Depan Peristiwa - publikasi bersama pertama G4 1


1993

* India menggantikan Korea on Board
* IOSCO setuju daftar standar inti dan mendukung IAS 7 Laporan Arus Kas
* Komparatif dan proyek Perbaikan dilengkapi dengan persetujuan revisi sepuluh IASs


1992

* Pertama delegasi untuk Republik Rakyat Cina


1991

* Pertama IASC konferensi standar-setter (terorganisir dalam hubungannya dengan BIAYA dan FASB)
* Insight IASC, IASC Update dan skema publikasi langganan diluncurkan
* Rencana FASB mendukung standar internasional


1990

* Pernyataan Bermaksud komparatif Laporan Keuangan
* Komisi Eropa bergabung Consultative Group dan bergabung dengan Dewan sebagai pengamat
* Eksternal pendanaan diluncurkan
* Komite Uskup menegaskan hubungan antara IASC dan IFAC


1989

* BIAYA presiden Hermann Nordemann berpendapat bahwa kepentingan terbaik Eropa dilayani oleh harmonisasi internasional dan keterlibatan yang lebih besar dalam IASC
* Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan disetujui
* Pedoman IFAC sektor publik mengharuskan perusahaan pemerintah bisnis untuk mengikuti IASs


1988

* Jordan, Korea dan Nordic Federasi menggantikan Meksiko, Nigeria dan Taiwan di Dewan
* Instrumen keuangan proyek dimulai bersama dengan Dewan Standar Akuntansi Kanada
* IASC menerbitkan survei tentang penggunaan IASs
* FASB bergabung Consultative Group dan bergabung dengan Dewan sebagai pengamat
* E32 komparatif Laporan Keuangan


1987

* Komparatif proyek dimulai
* IOSCO bergabung Consultative Group dan mendukung proyek komparatif
* Volume Terikat Pertama IASC Standar Akuntansi Internasional


1986

* Keuangan analis bergabung dengan Dewan
* Bersama Konferensi dengan New York Stock Exchange dan International Bar Association pada globalisasi pasar keuangan


1985

* OECD forum harmonisasi akuntansi
* IASC merespon proposal prospektus SEC multinasional


1984

* Taiwan bergabung dengan Dewan
* Formal pertemuan dengan US SEC


1983

* Italia bergabung dengan Dewan


1982

* IASC / IFAC komitmen saling - Board diperluas ke 13 negara ditambah empat organisasi lainnya yang berkepentingan dalam pelaporan keuangan '


1981

* Kelompok Konsultatif terbentuk
* IASC mulai kunjungan ke nasional standar-setter
* Bekerja pihak tentang pajak tangguhan diatur dengan standar-setter di Belanda, Inggris dan Amerika Serikat



1980

* Diskusi kertas di bank pengungkapan dipublikasikan
* Antarpemerintah PBB Kelompok Kerja Akuntansi dan Pelaporan bertemu untuk pertama kalinya - IASC menyajikan kertas posisi pada kerjasama


1979

* IASC bertemu kelompok OECD bekerja pada standar akuntansi


1978

* Nigeria dan Afrika Selatan bergabung dengan Dewan


1977

* Konstitusi Revisi diadopsi - Dewan diperluas ke 11 negara - 'asosiasi' anggota menjadi anggota - acuan 'dasar' standar dihapus
* IFAC terbentuk - IASC terus menjadi otonom tetapi dengan hubungan dekat dengan IFAC


1976

* Kelompok Sepuluh Gubernur Bank memutuskan untuk bekerja dengan IASC, dan dana proyek IASC, terhadap laporan keuangan bank


1974

* Exposure Draft Pertama diterbitkan
* Anggota asosiasi mengaku Pertama (Belgia, India, Israel, Selandia Baru, Pakistan, dan Zimbabwe)
* IAS 1 Pengungkapan Kebijakan Akuntansi


1973

* IASC dibentuk - pertemuan perdana 29 Juni, London

sumber:http://archive.iasb.org.uk/about/history.asp

Read More......

PENGARUH PENYESUAIAN HARGA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

Pengukuran Nilai Wajar

Ringkasan

Pernyataan ini mendefinisikan nilai wajar, menetapkan kerangka kerja untuk mengukur nilai wajar dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), dan memperluas pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. Pernyataan ini berlaku di bawah pernyataan akuntansi lain yang memerlukan atau izin pengukuran nilai wajar, Dewan menyimpulkan setelah sebelumnya pada mereka pernyataan akuntansi yang nilai wajar atribut pengukuran yang relevan. Oleh karena itu, Pernyataan ini tidak memerlukan pengukuran nilai baru wajar. Namun, bagi beberapa entitas, penerapan Pernyataan akan mengubah praktek saat ini.

Alasan Penerbitan Pernyataan ini

Sebelum pernyataan ini, ada definisi yang berbeda dari nilai wajar dan bimbingan terbatas untuk menerapkan definisi tersebut di GAAP. Selain itu, bimbingan yang tersebar di antara pernyataan akuntansi yang membutuhkan pengukuran nilai wajar. Perbedaan dalam pedoman yang menciptakan inkonsistensi yang ditambahkan ke kompleksitas dalam menerapkan SAK. Dalam mengembangkan pernyataan ini, Dewan dianggap sebagai kebutuhan untuk meningkatkan konsistensi dan komparabilitas dalam pengukuran nilai wajar dan untuk pengungkapan yang diperluas mengenai pengukuran nilai wajar.

Perbedaan antara Pernyataan dan Praktek Lancar

Perubahan untuk berlatih saat ini dihasilkan dari penerapan Pernyataan ini berhubungan dengan definisi nilai wajar, metode yang digunakan untuk mengukur nilai wajar, dan pengungkapan diperluas mengenai pengukuran nilai wajar.

Definisi nilai wajar mempertahankan gagasan pertukaran harga di definisi sebelumnya nilai wajar. Pernyataan ini menjelaskan bahwa harga tukar adalah harga dalam transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mentransfer kewajiban di pasar di mana entitas pelaporan akan bertransaksi untuk aktiva atau kewajiban, yaitu, pasar utama atau yang paling menguntungkan untuk aktiva atau kewajiban. Transaksi untuk menjual aset atau mentransfer kewajiban transaksi hipotetis pada tanggal pengukuran, ditinjau dari perspektif peserta pasar yang memegang aset atau berutang kewajiban. Oleh karena itu, definisi berfokus pada harga yang akan diterima untuk menjual aset atau dibayar untuk mentransfer kewajiban (harga keluar), bukan harga yang akan dibayarkan untuk membeli aset atau diterima untuk mengasumsikan kewajiban (harga entry) .

Pernyataan ini menekankan bahwa nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, bukan entitas pengukuran khusus. Oleh karena itu, pengukuran nilai wajar harus ditentukan berdasarkan pada asumsi bahwa pelaku pasar akan menggunakan dalam harga aset atau kewajiban. Sebagai dasar untuk mempertimbangkan asumsi peserta pasar dalam pengukuran nilai wajar, Pernyataan menetapkan hirarki nilai wajar yang membedakan antara (1) pasar asumsi peserta dikembangkan berdasarkan data pasar yang diperoleh dari sumber independen dari entitas pelapor (input diamati) dan (2) asumsi sendiri entitas pelapor tentang asumsi pelaku pasar dikembangkan berdasarkan pada keterangan terbaik tersedia dalam keadaan (input tidak teramati). Gagasan input tidak teramati dimaksudkan untuk memungkinkan situasi di mana ada sedikit, jika ada, aktivitas pasar untuk aktiva atau kewajiban pada tanggal pengukuran. Dalam situasi, entitas pelaporan tidak perlu melakukan semua usaha yang mungkin untuk memperoleh informasi tentang asumsi pelaku pasar. Namun, entitas pelaporan tidak boleh mengabaikan informasi tentang asumsi peserta pasar yang cukup tersedia tanpa biaya yang tidak semestinya dan usaha.

Pernyataan ini menjelaskan bahwa pasar asumsi peserta mencakup asumsi mengenai risiko, misalnya, risiko yang melekat dalam teknik penilaian tertentu digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti model penetapan harga) dan / atau risiko yang melekat pada masukan kepada teknik penilaian. Sebuah pengukuran nilai wajar harus mencakup penyesuaian untuk risiko jika pelaku pasar akan mencakup satu di harga aktiva atau kewajiban yang terkait, bahkan jika penyesuaian sulit untuk ditentukan. Oleh karena itu, pengukuran (misalnya, "mark-to-model" pengukuran) yang tidak mencakup penyesuaian untuk risiko tidak akan mewakili pengukuran nilai wajar jika pelaku pasar akan mencakup satu di harga aktiva atau kewajiban yang terkait.

Pernyataan ini menjelaskan bahwa pasar asumsi peserta juga mencakup asumsi tentang pengaruh pembatasan atas penjualan atau penggunaan aset. Sebuah pengukuran nilai wajar untuk aset terbatas harus mempertimbangkan dampak dari pembatasan jika pelaku pasar akan mempertimbangkan pengaruh pembatasan dalam harga aset. panduan Itu berlaku untuk saham dengan pembatasan penjualan yang mengakhiri dalam satu tahun yang diukur pada nilai wajarnya berdasarkan FASB Laporan, No 115 Akuntansi Investasi Tertentu Efek Hutang dan Ekuitas, dan No 124, Akuntansi Investasi Dimiliki Tertentu by Not- untuk Organisasi-Laba.

Pernyataan ini menjelaskan bahwa pengukuran nilai wajar untuk kewajiban kinerja yang tidak bagus yang mencerminkan risiko (risiko bahwa kewajiban tidak akan terpenuhi). Karena risiko kinerja yang tidak bagus meliputi risiko kredit entitas pelaporan itu, entitas pelaporan harus mempertimbangkan dampak risiko kredit (berdiri kredit) pada nilai wajar kewajiban dalam seluruh periode di mana kewajiban diukur sebesar nilai wajarnya berdasarkan pernyataan akuntansi lainnya, termasuk Pernyataan FASB No 133, Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai.

Pernyataan ini menegaskan persyaratan Laporan FASB lain bahwa nilai wajar posisi dalam instrumen keuangan (termasuk blok) yang diperdagangkan di pasar aktif harus diukur sebagai produk dari harga dikutip untuk kali instrumen individu kuantitas mengadakan ( dalam Level 1 dari hirarki nilai wajar). Harga dikutip tidak harus disesuaikan karena ukuran posisi relatif terhadap volume perdagangan (faktor penyumbatan). Pernyataan ini memperluas bahwa persyaratan untuk broker-dealer dan perusahaan investasi dalam lingkup Audit dan Akuntansi AICPA Panduan untuk industri-industri.

Pernyataan ini memperluas pengungkapan tentang penggunaan nilai wajar untuk mengukur aktiva dan kewajiban dalam periode interim dan tahunan setelah pengakuan awal. Pengungkapan yang fokus pada input yang digunakan untuk mengukur nilai wajar dan untuk berulang pengukuran nilai wajar dengan menggunakan input yang tidak teramati signifikan (dalam Tingkat 3 dari hirarki nilai wajar), efek dari pengukuran terhadap pendapatan (atau perubahan aktiva bersih) periode berjalan. Pernyataan ini mendorong entitas untuk menggabungkan informasi nilai wajar diungkapkan dalam Pernyataan dengan informasi nilai wajar diungkapkan dalam pernyataan akuntansi lainnya, termasuk FASB Pernyataan, No 107 Pengungkapan tentang Nilai Wajar Instrumen Keuangan, bila memungkinkan.

Panduan dalam Pernyataan ini berlaku untuk derivatif dan instrumen keuangan lainnya diukur berdasarkan nilai wajar dalam Pernyataan 133 pada pengakuan awal dan di semua periode berikutnya. Oleh karena itu, Pernyataan membatalkan pembinaan di catatan kaki 3 dari EITF Issue No 03/02, "Isu Terlibat dalam Akuntansi Kontrak Derivatif yang Dimiliki untuk Trading Tujuan dan Kontrak Terlibat dalam Energy Trading dan Manajemen Risiko Aktivitas." Pernyataan ini juga mengubah Pernyataan 133 untuk menghapus bimbingan mirip dengan yang di Isu 02-3, yang ditambahkan oleh FASB Pernyataan, No 155 Akuntansi Instrumen Keuangan Tertentu Hybrid.

Bagaimana Kesimpulan dalam Pernyataan ini Berkaitan dengan Kerangka konseptual FASB's

Kerangka untuk mengukur nilai wajar menganggap konsep dalam FASB Konsep Pernyataan No 2, Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi. Konsep Pernyataan 2 menekankan bahwa menyediakan informasi yang sebanding memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua set peristiwa ekonomi.

Definisi nilai wajar menganggap konsep-konsep yang berkaitan dengan aset dan kewajiban dalam FASB Konsep Pernyataan, No 6 Unsur Laporan Keuangan, dalam konteks pelaku pasar. Sebuah pengukuran nilai wajar mencerminkan asumsi peserta pasar saat ini tentang masuknya masa depan berkenaan dengan aset (manfaat ekonomi masa depan) dan arus masa depan berkenaan dengan kewajiban (pengorbanan masa depan manfaat ekonomi).

Pernyataan ini menggabungkan aspek pembinaan di FASB Konsep Pernyataan No 7, Arus Kas Menggunakan Informasi dan Present Value Akuntansi Pengukuran, sebagai diklarifikasi dan / atau dipertimbangkan dalam Pernyataan ini. Pernyataan ini tidak merevisi Konsep Pernyataan 7. Dewan akan mempertimbangkan kebutuhan untuk merevisi Pernyataan 7 Konsep dalam proyek kerangka konseptualnya.

Pengungkapan yang diperluas tentang penggunaan nilai wajar untuk mengukur aktiva dan kewajiban harus memberikan pengguna laporan keuangan (investor sekarang dan potensial, kreditur, dan lain-lain) dengan informasi yang berguna dalam melakukan investasi, kredit, dan keputusan sejenis-tujuan pertama pelaporan keuangan dalam FASB Konsep Pernyataan, No 1 Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Badan Usaha.

Bagaimana Perubahan Pernyataan ini Meningkatkan Pelaporan Keuangan

Definisi tunggal nilai wajar, bersama-sama dengan kerangka kerja untuk mengukur nilai wajar, harus menghasilkan peningkatan konsistensi dan komparabilitas dalam pengukuran nilai wajar.

Pengungkapan yang diperluas tentang penggunaan nilai wajar untuk mengukur aktiva dan kewajiban harus memberikan pengguna laporan keuangan dengan informasi yang lebih baik tentang sejauh mana nilai wajar digunakan untuk mengukur aktiva dan kewajiban yang diakui, input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran, dan efeknya tertentu dari pengukuran terhadap pendapatan (atau perubahan aktiva bersih) periode berjalan.

Perubahan yang dibuat oleh muka Pernyataan inisiatif Dewan untuk menyederhanakan dan mengkodifikasi literatur akuntansi, menghilangkan perbedaan yang telah menambah kompleksitas dalam GAAP.

Biaya dan Manfaat Penerapan Pernyataan ini

Kerangka untuk mengukur nilai wajar didasarkan pada praktek dan kebutuhan saat ini. Namun, beberapa entitas harus membuat sistem dan perubahan lain untuk mematuhi persyaratan Pernyataan ini. Beberapa entitas mungkin juga dikenakan biaya tambahan dalam menerapkan persyaratan Pernyataan ini. Namun, manfaat dari peningkatan konsistensi dan komparabilitas dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan diperluas tentang pengukuran tersebut harus berlangsung.

Tanggal Efektif Pernyataan ini

Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang diterbitkan untuk tahun pajak yang dimulai setelah tanggal 15 Maret 2007, dan periode interim dalam tahun-tahun fiskal. Penerapan lebih dini dianjurkan, asalkan perusahaan pelapor belum menerbitkan laporan keuangan untuk tahun fiskal, termasuk laporan keuangan untuk periode interim dalam tahun itu fiskal.

Ketentuan Pernyataan ini harus diterapkan secara prospektif sejak awal tahun fiskal di mana Pernyataan ini awalnya diterapkan, kecuali sebagai berikut. Ketentuan Pernyataan ini harus diterapkan secara retrospektif untuk instrumen keuangan berikut pada awal tahun fiskal di mana Pernyataan ini awalnya diterapkan (bentuk terbatas aplikasi retrospektif):

1. Posisi dalam instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif yang dimiliki oleh dealer-broker atau perusahaan investasi dalam ruang lingkup Audit dan Akuntansi AICPA Panduan bagi industri yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan faktor penyumbatan sebelum aplikasi awal ini pernyataan

2. Sebuah instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada pengakuan awal dalam Pernyataan 133 menggunakan harga transaksi sesuai dengan pedoman dalam catatan kaki 3 Isu 02-3 sebelum penerapan pertama kali Pernyataan ini

3. Sebuah instrumen keuangan hybrid yang diukur pada nilai wajar pada pengakuan awal dalam Pernyataan 133 menggunakan harga transaksi sesuai dengan panduan dalam Pernyataan 133 (ditambahkan oleh Pernyataan 155) sebelum penerapan pertama kali Pernyataan ini.

Penyesuaian transisi, diukur sebagai selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan pada tanggal Pernyataan ini awalnya diterapkan, harus diakui sebagai penyesuaian kumulatif-berpengaruh terhadap saldo awal saldo laba (atau komponen lain yang sesuai ekuitas dan aktiva bersih dalam laporan posisi keuangan) untuk tahun fiskal di mana Pernyataan ini awalnya diterapkan.

sumber:http://www.fasb.org/summary/stsum157.html

Read More......

perbedaan akuntansi inggris dan amerika

Perbedaan yang signifikan antara Inggris
dan US Prinsip Akuntansi (lanjutan)
Pernyataan mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif
instrumen yang melekat pada perjanjian lainnya) dibukukan dalam neraca baik sebagai
aktiva atau kewajiban sebesar nilai wajarnya. Hal ini juga mengatur bahwa perubahan terhadap nilai
nilai wajar harus diakui dalam tahun berjalan kecuali jika kriteria tertentu akuntansi lindung nilai
bertemu. Khusus untuk kualifikasi akuntansi lindung nilai derivatif memungkinkan keuntungan dan kerugian
offset hasil yang terkait dengan kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi, dan membutuhkan bahwa
perusahaan diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang, dan menilai efektivitas transaksi
yang menerima akuntansi lindung nilai.
Pada tanggal 31 Desember 2002, instrumen keuangan derivatif yang diselenggarakan oleh Grup tidak
ditunjuk dan karena itu tidak memenuhi persyaratan lindung nilai akuntansi, mengakibatkan perubahan
nilai wajar derivatif yang diakui pada laba melalui 2002. Efektif tanggal 1 Januari
2003, semua instrumen keuangan derivatif Grup telah dikategorikan sebagai lindung nilai.
Penurunan £ 17.900.000 dalam pendapatan dicatat pada tahun 2003 mencerminkan penurunan berikutnya
nilai pasar tertentu instrumen keuangan derivatif dijual selama tahun berjalan.
(E) akuntansi Pensiun
Inggris Berdasarkan PSAK, beban pensiun dibukukan sesuai dengan FRS 17. Berdasarkan US
GAAP, biaya pensiun ditentukan sesuai dengan persyaratan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No 87, Akuntansi Pengusaha 'untuk Pensiun (PSAK 87)
dan PSAK 88, Akuntansi Pengusaha dan Permukiman dan kurtailmen dari yang Ditetapkan
Manfaat Dana Pensiun dan Manfaat Pemutusan.
Perbedaan dalam kebijakan akuntansi terutama karena perbedaan perlakuan aktuarial
Keuntungan dan kerugian yang timbul selama periode akuntansi (sebagai hasil pengembalian investasi
dan asumsi demografis yang berbeda dari yang sebelumnya diasumsikan, dan juga
dampak perubahan asumsi aktuarial). FRS bawah 17, ini keuntungan dan kerugian aktuarial
ini langsung diakui pada Pernyataan Diakui Keuntungan dan Kerugian Total
('STRGL'), sedangkan berdasarkan PSAK 87 keuntungan dan kerugian aktuarial yang pada awal
tahun melebihi 10% jumlah yang lebih besar dari nilai aset dan manfaat diproyeksikan
kewajiban, diamortisasi selama masa kerja masa depan anggotanya.
Demikian pula, segala akibat pajak tangguhan yang diakui di Inggris SAK STRGL bawah
dibatalkan berdasarkan US GAAP. Pada tahun 2003, pajak tangguhan yang diakui di STRGL
sebesar £ 10,0 juta (2002: £ nihil; 2001: £ nihil).
17 FRS juga membutuhkan biaya biaya jasa lalu yang dibebankan selama periode
yang rompi manfaat, sedangkan PSAK 87 menyediakan biaya ini harus diamortisasi selama
periode jasa masa depan karyawan yang bersangkutan aktif pada tanggal perubahan tersebut yang
diharapkan untuk menerima manfaat sesuai.
Selanjutnya, PSAK 87 mensyaratkan pengakuan tambahan kewajiban sejauh bahwa
tanggung jawab sehubungan dengan skema apapun tidak menutupi akumulasi manfaat tidak didanai
kewajiban untuk skema tersebut.
Laporan keuangan tahun 2003 mencerminkan £ 9.800.000 (2002: 5.500.000 £; 2001: £ nihil)
perbedaan biaya pensiun manfaat pasti antara Inggris GAAP dan US GAAP. Ini adalah
terutama disebabkan oleh fakta bahwa skema didefinisikan Grup manfaat baru saja mengalami
kerugian aktuarial, terutama karena pengembalian investasi yang buruk. Tahun 2003 dan 2002 US GAAP
Biaya itu termasuk komponen amortisasi sehubungan dengan kerugian, yang
tidak tercermin dalam tuduhan GAAP Inggris.
(F) Akuntansi asosiasi
Berdasarkan Inggris GAAP, laba konsolidasi dan akun kerugian mencakup bagian Grup's
keuntungan dikurangi kerugian dari usaha yang terkait. Berdasarkan US GAAP, penerapan
metode akuntansi ekuitas yang biasanya dihentikan pada saat investasi akan dikurangi untuk
nol dan tambahan kerugian tidak diberikan untuk kecuali investor telah menjamin
kewajiban perusahaan asosiasi atau jika tidak berkomitmen untuk menyediakan dukungan keuangan untuk lebih lanjut
investee. Pada tahun 2003, £ 1,1 juta (2002: £ nihil; 2001: £ nihil) atas kerugian perusahaan asosiasi yang terbalik.
(G) pajak gaji Majikan
Berdasarkan Inggris GAAP, ketentuan-ketentuan untuk kontribusi Asuransi Nasional ini harus
awalnya diukur pada tanggal pemberian opsi saham dan diakui selama sepanjang
periode. Berdasarkan US GAAP, Asuransi Nasional kontribusi harus diakui pada
tanggal peristiwa yang memicu pengukuran dan pembayaran kontribusi yang
umumnya tanggal pelaksanaan. Pada tahun 2003, penyesuaian ini adalah £ 2,0 juta (2002: nihil £;
2001: £ nihil).
(H) Pajak item
Pajak tangguhan
Berdasarkan Inggris GAAP, rekening Grup pajak tangguhan sesuai dengan FRS 19
(Pajak Tangguhan) seperti yang dijelaskan dalam catatan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan.
Berdasarkan US GAAP, pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer dan
Penilaian penyisihan dibentuk sehubungan dengan aset-aset pajak tangguhan mana lebih
mungkin daripada tidak bahwa beberapa bagian akan tetap belum direalisasi.
Pengobatan kerugian pra-akuisisi
Berdasarkan Inggris GAAP, pengaruh pajak pemanfaatan kerugian pra-akuisisi dapat diambil untuk
perhitungan laba rugi dalam keadaan tertentu. Berdasarkan US GAAP, efek pajak
pemanfaatan kerugian pra-akuisisi dicatat untuk goodwill. Pada tahun 2003, penyesuaian pajak
item termasuk £ 30.300.000 (2002: £ nihil; 2001: £ nihil) beban pajak yang dihasilkan dari
pemanfaatan kerugian pra-akuisisi. Sebuah penyesuaian yang terkait tercatat goodwill.
(I) investasi Terdaftar
Berdasarkan Inggris GAAP, nilai tercatat investasi yang terdaftar, di mana mewakili kepentingan
kurang dari 20%, ditentukan sebagai biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai permanen.
Berdasarkan US GAAP, investasi tersebut ditandai untuk memasarkan dan apapun yang dihasilkan belum direalisasi
laba atau rugi yang diambil untuk dana saham pemilik '. Dimana penurunan nilai selain
sementara, kerugian yang dihasilkan akan dibawa ke akun laba rugi di bawah kedua Inggris
dan US GAAP. Investasi terdaftar dari Grup umumnya dianggap
"Tersedia untuk dijual 'efek berdasarkan US GAAP.
(J) Saham yang dimiliki oleh Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP)
Berdasarkan Inggris GAAP, saham dibeli oleh ESOP dicatat sebagai investasi aktiva tetap
sebesar harga perolehan setelah dihapuskan. Berdasarkan US GAAP, saham tersebut dicatat sebesar biaya perolehan dan
dikurangi dari ekuitas pemilik saham.
Grup ESOP terdiri dari kepercayaan yang memiliki saham WPP di pasar terbuka untuk
memenuhi kewajiban berdasarkan program berbasis saham Grup kompensasi. Tidak percaya ini
memenuhi definisi 'ESOP berdasarkan US GAAP.

Read More......

akuntansi internasional untuk perubahan harga

AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK PERUBAHAN HARGA

PENGARUH INFLASI TERHADAP PERUSAHAAN
Pengaruh inflasi terhadap posisi keuangan dan kinerja preusan dapat mengakibatkan
tidak efisiennya keputusan operacional yang dibuat oleh manajer yang tidak mengerti
pengaruh dari inflasi itu sendiri. Dalam kaitannya dengan posisi keuangan, aktiva keuangan
seperti nilai kas akan berkurang nilainya selama inflasi karena menurunnya daya beli.
Dengan kata lain, pertanggungjawaban keuangan atas kepemilikan juga akan mengalami
penurunan nilai karena perusahaan bisnis akan membayar obligasinya di masa yang akan
datang dengan uang tunai yang sudah kehilangan nilai daya beli. Yang menjadi peringatan
disini adalah pertanggungjawaban keuangan, seperti pinjaman / suku bunga bank jangka
pendek dan jangka panjang, sering mengakibatkan minat untuk meningkatkan tarif yang
sangat tinggi dalam inflasi ekonomi.

Dampak inflasi pada aktiva non moneter digambarkan dalam laporan laba rugi dan
neraca. Selama periode harga yang meningkat, pendapatan penjualan saat ini dibandingkan
dengan persediaan yang mungkin telah dibeli beberapa bulan sebelumnya dan terhadap
penyusunan properti bangunan dan peralatan berdasarkan harga perolehan yang mungkin
telah dibeli beberapa tahun lalu, meskipun faktanya bahwa menempatkan persediaan dan
aktiva tetap menjadi lebih mahal. Dampak terhadap laporan laba rugi dan neraca ini bisa membuat perusahaan masuk ke dalam masalah likuiditas. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari perbandingan biaya lama dengan keuntungan yang baru dapat mengarah pada permintaan dari pemegang saham untuk meningkatkan deviden dan untuk karyawan – karyawan dengan gaji yang lebih tinggi, meskipun perusahaan melihat kasnya berkurang. Oleh karena itu, diperkenalkan sistem akuntansi untuk inflasi yaitu General Purchasing Power Accounting dan Current Value Accounting.

AKUNTANSI DAYA BELI UMUM DAN PENDEKATAN ARUS NILAI SEKARANG
Akuntansi Daya Beli Umum (General Purchasing Power Accounting)
Filosofi utama mengenai akuntansi daya beli umum adalah untuk melaporkan aktiva,
kewajiban, pendapatan dan biaya – biaya dalam unit moneter dengan daya beli yang sama.
Pendekatannya disini adalah bahwa unit ukuran moneter harus diseragamkan sementara
mempertahankan dasar ukuran yang digunakan dalam laporan keuangan (contohnya : biaya
historis) Di banyak Negara, laporan keuangan disiapkan dalam biaya histories yang berdasarkan
mata uang. Ini berarti bahwa laporan – laporannya tidak tidak mengalami perubahan
sesuai tingkat harga umum. Dibawah akuntansi daya beli umum, hal – hal non finansial
dalam laporan keuangan (inventaris, modal tetap, dan peralatan) ditetapkan kembali untuk
mencerminkan daya beli umum, biasanya pada akhir neraca saldo.
Akuntansi daya beli umum harus diterapkan pada aktiva dan kewajiban keuangan
dengan baik. Kas, contohnya kerugian daya beli selama periode inflasi karena kas ini
tidak bias membeli sebanyak pada akhir periode seperti yang dilakukan di awal periode.
Keuntungan debitur selama inflasi, karena mereka dapat membayar hutang mereka pada
akhir periode dengan uang tunai yang telah menurun daya belinya. Laporan akuntansi daya
beli umum akan menggambarkan kerugian atau keuntungan dalam penyesuaian pos – pos
moneter yang terpisah. Masalah lebih lanjut adalah mengenai sifat indeks yang digunakan untuk membuat penyesuaian akuntansi daya beli umum. Dimana sebelumnya, indeks harga konsumen
merupakan salah satu hal yang paling banyak digunakan secara luas di dunia untuk
mengukur inflasi. Indeks ini akan mengukur perubahan – perubahan harga dalam kisaran
barang – barang dan jasa pelanggan yang dibeli untuk konsumsi akhir. Karena indeks ini
berorientasi konsumen, indeks ini tidak perlu merefleksikan perubahan – perubahan harga
yang secara langsung mempengaruhi perusahaan.

Akuntansi Arus Nilai Saat Ini (Current Value Accounting)
Akuntansi Arus Nilai Saat Ini (Current Value Accounting) adalah hal yang berkaitan
dengan peningkatan atau penurunan biaya atau nilai aktiva tertentu, bukan mengenai
menurunnya daya beli mata uang.

Ada dua pendekatan utama dalam akuntansi nilai sekarang, yaitu :
• Biaya Pengganti (Current Cost / Replacement Cost) yang banyak digunakan dalam
aktiva non moneter yaitu aktiva dinilai pada apa yang telah dikorbankan dengan apa
yang akan menggantikannya.
• Biaya Penjualan (Current Exit Price/ Selling Price/Net Realizable Value) yaitu menilai
aktiva pada tingkat harga penjualan dikurangi biaya pelengkap penjualan
Akuntansi arus nilai sekarang berakibat pada keuntungan atas kepemilikan dan kerugian
saat aktiva non moneter dinilai kembali. Akuntansi arus nilai sekarang jelas lebih kompleks karena akuntansi ini membutuhkan gabungan antara harga sebenarnya, perkiraan, penaksiran nilai dan kelompok aktiva yang homogen.

Current Value: GPP Accounting
Meskipun kita telah membicarakan GPP dan CVA secara terpisah, banyak akuntan san
ekonom percaya bahwa keduanya ini sebaiknya digabungkan dalam sistem akuntansi nilai nyata (real value accounting system). Penting sekali untuk mengingat bahwa perubahan-perubahan pada tingkat harga umu akan cenderung berbeda dari perubahan harga khusus yang relevan dengan perusahaan

IASB TERHADAP AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA DAN INFLASI

Reaksi pertama IASC (sekarang IASB) pada akuntansi inflasi muncul pada tahun 1977
di IAS 6, yaitu Respon Akuntansi pada Perubahan Harga. Pada poin tersebut, tidak ada
standar definitif baik itu di Amerika Serikat atau di Inggris, dan ada ketidaktpastian seperti bagaimana masalah akuntansi inflasi dapat diselesaikan di dua negara tersebut.
Standar inflasi yang lebih definitif tidak muncul, ingá sampai pada tahun 1981 dengan
keluarnya IAS 15, yaitu Refleksi Informasi Dampak Perubahan Harga, yang menggantikan IAS 6. Pada saat itu, FASB telah mengeluarkan SFAS 33 mengenai Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga.

Tipe-tipe utama informasi berikut ini merefleksikan dampak-dampak perubahan
harga yang direkomendasikan untuk pengungkapan oleh IAS 15 sebagai berikut:
1. Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian penyusutan properti, bangunan, dan peralatan.
2. Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian dari harga pokok penjualan.
3. Penyesuaian yang berkaitan dengan pos-pos keuangan, dampak peminjaman, atau
bunga kepemilikan ketika penyesuaian ini telah dimasukkan ke dalam akun dalam
menentukan pendapatan di bawah metode akuntansi yang diadopsi.
4. Dampak keseluruhan dari hasil (pendapatan) dari penyesuaian sebagaimana pada pos-
pos lainnya yang merefleksikan dampak perubahan harga yang dilaporkan di bawah
metode akuntansi yang diadopsi.
5. Ketika metode biaya sekarang diadopsi, biaya sekarng property, bangunan, dan perlatan
serta persediaan.
6. Metode yang diadopsi untuk menghitung informasi yang disebut dalam pos-pos
sebelumnya, termasuk sifat dari indeks yang digunakan.

IAS 15 penting karena IAS 15 mengenali kebutuhan informasi untuk diungkapkan,
mengenai dampak perubahan harga & inflasi dan memberikan pedoman khusus yang dapat
diikuti oleh berbagai perusahaan untuk memperbaiki kualitas pengungkapan. Fakta bahwa
adanya informasi pokok dari satu negara ke negara lainnya bisa berbeda, tentu saja ini
menjadi masalah, tetapi profesi akuntansi jelas tidak bisa disesuaikan dengan solusi dunia.

Perkembangan sistem akuntansi untuk inflasi di Inggris, Amerika Serikat dan Benua
Eropa

• Inggris. Profesi akuntansi memperkenalkan SSAP 16 (Statement of Standard
Accounting Practice – 16), mengenai “Akuntansi Biaya Sekarang” pada tahun 1980,
dimana kebutuhan laporan keuangan akuntansi biaya sekarang baik itu sebagai laporan
tambahan maupun sebagai laporan utama. Dengan ketentuan bahwa laporan biaya
historis juga harus bisa disediakan. Walaupun begitu, SSAP 16 secara resmi ditarik
pada tahun 1988 mengikuti penolakan tingkat inflasi dan kecaman dari bisnis. Pada saat
yang sama, banyak perusahaan mengevaluasi kembali secara periodik terhadap tanah
dan bangunan mereka pada nilai pasar (memperkirakan keluaran atau harga jual).
• Amerika Serikat. Regulasinya pertama kali diperkenalkan dengan sah yang ditentukan
oleh SEC tahun 1976 (Rilis Seri Akuntansi 1990) untuk mengungkap penggantian
informasi biaya yang berkaitan dengan penyusutan, harga pokok penjualan, aktiva
tetap, dan persediaan. Selanjutnya, tahun 1979, FASB mengeluarkan SFAS No 33
(Statement of Financial Accounting Standard – 33) yang berjudul “Pelaporan Keuangan
dan Perubahan Harga”.
• Benua Eropa. Ada lebih sedikit antusiasme untuk pengenalan sistem akuntansi untuk
inflasi, meskipun telah ada rekomendasi resmi pada subjeknya. Contohnya, di Perancis
dan Jerman. Di Perancis pada kahir tahun 1970 ketika evaluasi kembali dilakukan
dengan menggunakan indeks pemerintah dibutuhkan untuk semua aktiva jangka
panjang dan aktiva tetap. Evaluasi kembali ini tidak memiliki dampak pada pendapatan
kena pajak, seperti pada penyusutan tambahan. Di Swedia, tidak ada kebutuhan –
kebutuhan akan akuntansi inflasi, tetapi beberapa pengungkapan sukarela khusus telah
dibuat.

Perkembangan Sistem Akuntansi di Amerika Selatan
• Di Brazil, akuntansi untuk inflasi digunakan pada awal tahun 1950, tetapi hukum
perusahaan yang baru tahun 1976 melakukan penyesuaian, yaitu perusahaan menyajikan
ulang akun – akun aktiva tetap dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indek
harga yang diakui oleh pemerintah untuk mengukur devaluasi mata uang lokal.
• Di Argentina, sistem akuntansi untuk inflasi diperkenalkan terutama lewat prakarsa
dan keterlibatan profesi akuntansi. Tahun 1972, sebuah pernyataan dikeluarkan yang
menganjurkan publikasi laporan keuangan GPP tambahan.
Akuntansi arus nilai sekarang di Belanda
• Di Belanda, orang-orang telah mengetahui akuntansi nilai sekarang sejak lama.
Pendidikan yang ekstensif bagi para akuntan dalam ekonomi bisnis menghasilkan filosofi
akuntansi yang difokuskan dengan nilai dan biaya sekarang dan dengan prinsip dan praktek ekonomi bisnis. Walaupun tidak diperlukan persyaratan untuk menggunakan akuntansi nilai sekarang, sebagai informasi utama atau tambahan, terdapat beberapa faktor pendukung untuk memakainya. Alasan digunakannya akuntansi nilai sekarang
{ Melibatkan teori Professor Theodore Limperg, yang sering disebut sebagai Bapak
teori nilai ganti karena dari hasil kerjanya di Belanda tahun 1920 dan 1930. Beliau
memfokuskan diri pada hubungan yang kuat antara ekonomi dan akuntansi dan percaya
bahwa pendapatan tidak bisa dicari tanpa memelihara sumber pendapatan bisnis dari
pertimbangan yang dilakukan.

{ Belanda belajar dari pengalaman pada perusahaan multinasional besar yaitu Philips,

yang merupakan pelopor laporan keuangan nilai sekarang. Faktanya, Philips pertama
kali menggunakan pendekatan ini tahun 1936 untuk tujuan akuntansi biaya internal
dan memperkenalkannya tahun 1952 ke dalam laporan utama untuk tujuan pelaporan
keuangan. Namun pada tahun 1992, perusahaan memutuskan untuk kembali pada
akuntansi biaya historis yang akan memperbaiki komunikasi para pemegang saham dan
lebih dekat dengan praktek akuntansi internasional.

Nilai sekarang ditentukan oleh departemen penjualan untuk aktiva tetap (baik tersendiri
atau dalam kelompok sejenis), oleh departemen produksi untuk sejumlah peralatan desain
khusus, dan oleh desain bangunan dan gedung departemen produksi untuk bangunan.
Pada kasus persediaan, indeks biasanya digunakan untuk memperbaharui nilai sekarang
dari kelompok aktiva sejenis. Penambahan (atau pengurangan) dalam nilai persediaan dan aktiva tetap untuk perubahan harga tertentu dikredit (didebit) ke akun surplus revaluasi pada neraca dibandingkan ke laporan laba rugi. Akibat perubahan nilai sekarang ini ditunjukkan dalam laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan yang lebih tinggi atau lebih rendah (sebagai hasil penambahan atau pengurangan dalam harga persediaan) dan biaya depresiasi yang lebih tinggi atau lebih rendah.

PROSPEK PERKEMBANGAN AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA DAN
INFLASI

Signifikansi keberadaan tingkat inflasi dan perubahan harga di beberapa negara
mengesankan bahwa kebutuhan dan penggunaan sistem akuntansi inflasi tampaknya
menyisakan sejumlah kontroversi dalam pendugaan masa depan.
Meskipun akuntansi daya beli umum telah digunakan di beberapa negara Amerika
Latin yang berinflasi tinggi, tidak ada contoh standar akuntansi biaya sekarang atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat pada tingkat nasional yang menyelamatkan kemusnahan penelitian akuntansi inflasi pada tahun 1980-an. Namun beberapa perusahaan Eropa membuat pengungkapan nilai sekarang secara sukarela. Kontroversi, hal ini masih meliputi banyak aspek akuntansi nilai sekarang, khususnya dengan perubahan perlengkapan dan pemeliharaan keuntungan dan kerugian pos–pos moneter. Masalah lainnya termasuk penggunaan indeks, khususnya tambahan dari luar negeri dan verifikasi nilai sekarang perusahaan industri yang mengalami perubahan teknologi dengan cepat.
Pemberian perhatian baru-baru ini pada akuntansi nilai sekarang atau nilai wajar,
diharapkan akan menjadi sejumlah percobaan masa depan dengan berbagai jenis perubahan sistem akuntansi harga. Selain itu, mungkin juga menjadi pertumbuhan apresiasi keadaan dimana pendekatan alternatif mungkin atau tidak mungkin atau berguna dalam mengukurlaba dan asset. Kegunaan dari harga jual atau harga keluar dalam konteks perubahan harga, terutama dengan memperhatikan nilai properti atau investasi, juga akan diapresiasikan dengan lebih baik. Selain itu, menjadi tanggung jawab untuk menggunakan sumberinformasi relevan lainnya seperti arus kas.

Sumber:http://dedysuarjaya.blogspot.com/2010/09/akuntansi-internasional-untuk-perubahan.html

Read More......

istilah akuntansi inflasi

akuntansi Inflasi adalah istilah yang menggambarkan berbagai sistem akuntansi yang dirancang untuk memperbaiki masalah yang timbul dari akuntansi biaya historis dengan adanya inflasi [1] akuntansi Inflasi digunakan di negara-negara mengalami inflasi yang tinggi atau hiperinflasi.. [2] Sebagai contoh, di negara-negara yang mengalami hiperinflasi Internasional Dewan Standar Akuntansi membutuhkan laporan keuangan perusahaan harus disesuaikan dengan perubahan daya beli dengan menggunakan indeks harga.

Harga perolehan dasar dalam laporan keuangan

Nilai wajar akuntansi (juga disebut biaya penggantian atau arus akuntansi biaya akuntansi) secara luas digunakan pada abad ke-20 ke-19 dan awal, tapi akuntansi biaya historis menjadi lebih luas setelah nilai berlebihan selama tahun 1920 telah dibalik selama Depresi Besar 1930-an. Sebagian besar prinsip akuntansi biaya historis dikembangkan setelah Wall Street Crash tahun 1929, termasuk dugaan mata uang yang stabil. [3]
[Sunting] Mengukur prinsip unit

Di bawah sistem berbasis biaya historis, inflasi menyebabkan dua masalah dasar. Pertama, banyak dari angka-angka sejarah yang muncul di laporan keuangan secara ekonomis tidaklah relevan karena harga telah berubah karena mereka terjadi. Kedua, karena angka-angka pada laporan keuangan merupakan dolar dikeluarkan pada titik waktu yang berbeda dan, pada gilirannya, mewujudkan jumlah yang berbeda daya beli, mereka hanya tidak aditif. Oleh karena itu, penambahan kas sebesar $ 10.000 diadakan pada tanggal 31 Desember 2002, dengan uang USD 10.000 merupakan biaya perolehan tanah yang diperoleh pada tahun 1955 (ketika tingkat harga secara signifikan lebih rendah) adalah operasi meragukan karena jumlah berbeda nyata dari daya beli diwakili oleh dua nomor [4].

Dengan menambahkan jumlah dolar yang mewakili jumlah yang berbeda daya beli, jumlah yang dihasilkan menyesatkan, sebagai salah satu akan menambahkan 10.000 dolar untuk 10.000 Euro untuk mendapatkan total 20.000. Demikian juga mengurangi jumlah dolar yang mewakili jumlah yang berbeda daya beli dapat menyebabkan capital gain jelas yang sebenarnya adalah kehilangan modal. Jika bangunan yang dibeli tahun 1970 seharga $ 20,000 dijual tahun 2006 seharga $ 200,000 saat biaya penggantian nya adalah $ 300.000, keuntungan nyata dari $ 180.000 adalah ilusi.
[Sunting] pelaporan yang menyesatkan dalam akuntansi biaya historis

"Di banyak negara, laporan keuangan primer disusun berdasarkan konsep biaya historis tanpa memperhatikan baik untuk perubahan tingkat harga umum atau untuk kenaikan harga tertentu aset yang dimiliki, kecuali sejauh bahwa aktiva tetap dan investasi mungkin akan dinilai kembali. "[5]

Mengabaikan perubahan tingkat harga umum dalam pelaporan keuangan menciptakan distorsi dalam laporan keuangan seperti [6]

* Melaporkan laba dapat melebihi pendapatan yang dapat dibagikan kepada pemegang saham tanpa mempengaruhi operasi yang sedang berlangsung perusahaan
* Nilai aset untuk persediaan, peralatan dan pabrik tidak mencerminkan nilai ekonomi mereka untuk bisnis
laba masa depan * tidak mudah diproyeksikan dari laba sejarah
* Dampak perubahan harga pada aktiva dan kewajiban moneter tidak jelas
* Kebutuhan modal masa depan yang sulit untuk meramalkan dan dapat menyebabkan leverage meningkat, yang meningkatkan risiko bisnis
* Ketika kinerja ekonomi yang sebenarnya adalah terdistorsi, distorsi ini menyebabkan konsekuensinya sosial dan politik yang merusak usaha (contoh: kebijakan pajak miskin dan kesalahpahaman masyarakat tentang perilaku perusahaan)

[Sunting] Sejarah akuntansi inflasi

Akuntan di Inggris dan Amerika Serikat telah membahas dampak inflasi terhadap laporan keuangan sejak awal 1900-an, dimulai dengan teori indeks jumlah dan daya beli. 1911 buku Irving Fisher Kekuatan Pembelian Uang tersebut digunakan sebagai sumber oleh Henry W. Sweeney pada tahun 1936 bukunya Akuntansi stabil, yang sekitar Konstan Purchasing Power Akuntansi. Model oleh Sweeney digunakan oleh The American Institute Akuntan Publik untuk 1963 studi penelitian mereka (ARS6) Pelaporan Keuangan Dampak Perubahan Harga-Level, dan kemudian digunakan oleh Dewan Prinsip Akuntansi (AS), Dewan Standar Keuangan (Amerika Serikat ), dan Standar Akuntansi Komite Pengarah (Inggris). Sweeney menganjurkan menggunakan indeks harga yang mencakup segala sesuatu dalam produk nasional bruto. Pada bulan Maret 1979, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menulis Konstan Dolar Akuntansi, yang menganjurkan menggunakan Indeks Harga Konsumen untuk Semua Urban Konsumen (CPI-U) untuk menyesuaikan akun karena dihitung setiap bulan. [7]

Selama Depresi Besar, beberapa perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan mereka untuk mencerminkan inflasi. Pada saat selama 50 tahun terakhir penetapan standar organisasi telah mendorong perusahaan untuk melengkapi laporan keuangan berbasis biaya dengan laporan yang disesuaikan tingkat harga. Selama periode inflasi tinggi di tahun 1970, FASB sedang meninjau proposal rancangan untuk laporan disesuaikan tingkat harga ketika Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengeluarkan ASR 190, yang membutuhkan sekitar 1.000 dari perusahaan terbesar AS untuk memberikan informasi tambahan berdasarkan pada biaya pengganti. FASB menarik RUU. [8]
[Sunting] model Inflasi akuntansi

Inflasi akuntansi tidak akuntansi nilai wajar. Inflasi akuntansi, juga disebut akuntansi tingkat harga, adalah sama dengan laporan keuangan mengkonversi ke mata uang lain dengan menggunakan kurs. Dalam beberapa (tidak semua) model inflasi akuntansi, biaya historis dikonversi dengan biaya disesuaikan tingkat harga-menggunakan indeks harga umum atau khusus. [9]

Penghasilan pernyataan umum tingkat harga-contoh penyesuaian [10]

Pada laporan laba rugi, penyusutan disesuaikan untuk perubahan dalam tingkat harga umum berdasarkan indeks harga umum.

2001 2002 2003 Jumlah
Pendapatan 33.000 36.302 39.931 109.233
Penyusutan 30.000 31.500 (a) 33.000 (b) 94.500
Laba usaha 3.000 4.802 6.931 14.733
Daya beli rugi - 1.500 (c) 3.000 (d) 4.500
Laba bersih 3.000 3.302 3.931 10.233

(A) 30.000 x 105 / 100 = 31.500
(B) 30.000 x 110 / 100 = 33.000
(C) (30.000 x 105/100) - 30.000 = 1.500
(D) (63.000 x 110/105) - 63.000 = 3.000

[Sunting] akuntansi dollar Konstan

akuntansi dolar Konstan adalah model akuntansi yang mengkonversi aset nonmoneter dan ekuitas dari dolar historis untuk dolar saat ini menggunakan indeks harga umum. Hal ini mirip dengan konversi mata uang dari dolar lama ke dolar baru. Moneter item tidak disesuaikan, sehingga mereka mendapatkan atau kehilangan daya beli. Tidak ada keuntungan atau kerugian diakui memegang nilai konversi. [11]
[Sunting] Standar Internasional untuk akuntansi hyperinflationary

Internasional Dewan Standar Akuntansi mendefinisikan hiperinflasi dalam IAS 29 sebagai: ". Tingkat inflasi kumulatif selama tiga tahun adalah mendekati, atau melebihi, 100%" [12]

Perusahaan diharuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan biaya historis mereka dalam hal tingkat akhir periode hiperinflasi dalam rangka untuk membuat laporan-laporan keuangan lebih bermakna. [13] [14] [15]

Penyajian kembali laporan keuangan biaya historis dalam hal IAS 29 tidak berarti penghapusan model biaya historis. Hal ini ditegaskan oleh PricewaterhouseCoopers: "laporan keuangan Inflasi-disesuaikan merupakan perpanjangan untuk, bukan berangkat dari, akuntansi biaya historis." [16]

Read More......