Sabtu, 17 April 2010

PI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Sekarang masyarakat sudah mulai melirik pasar modal. Karena pasar modal sudah dianggap sebagai sebuah sarana efektif untuk membangun suatu bangsa, hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor produktif.
Ada pepatah yang mengatakan “ Apabila ingin mendapatkan keuntungan yang tinggi, maka ia juga harus menanggung resiko yang tinggi pula” di dalam pasar modal hal ini berlaku tetapi kita dapat meminimalisasikan dengan memahami proses investasi mulai dari ekuitas apa yang akan dipilih, berapa banyak, dan kapan investasi tersebut akan dilakukan.
Investor akan menanamkan investasinya pada perusahaan yang dianggap dapat memberikan keuntungan. Perusahaan yang terdaftar di BEJ akan selalu dinilai perkembangannya oleh investor dan calon investor. Disini para investor dan calon investor dapat menilai apakah perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik dimasa depan atau tidak.
Harga saham merupakan indikator adanya keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten tersebut semakin kuat. Menurut teori, semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka akan menaikkan harga saham emiten tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi, dan hal ini menaikkan nilai emiten. Sebaliknya jika harga saham selalu mengalami penurunan terus menerus berarti pula akan menurunkan nilai emiten di mata investor atau calon investor.
Investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi. Bursa saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut politik dalam negeri seperti kerusuhan massa dan aksi demonstrasi. Kejadian ini harus selalu diantisipasi investor guna menghindari kerugian di bursa saham. Kerusuhan di daerah saat ini merupakan salah satu bukti nyata betapa kemelut politik memang tidak menguntungkan bursa.. Keadaan seperti ini menyebabkan hilangnya kepercayaan investor luar negeri terhadap bangsa Indonesia sehingga mereka enggan menanamkan modalnya di Indonesia.





Menurut Sutojo dan Suprapto dalam Anoraga bahwa pasar modal Indonesia yang memiliki efisiensi pasar bentuk lemah, dimana harga mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga di waktu yang lalu, yang memiliki implikasi bahwa analisis sekuritas didasarkan atas perubahan harga di masa yang lalu tidak dapat memprediksi harga di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam menilai suatu saham, investor melakukan pendekatan fundamental yaitu pendekatan yang didasarkan pada informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam hal ini yang dinilai investor adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dan keuntungan yang diperoleh investor tercermin pada laba bersih per saham.
Untuk memilih sekuritas mana yang akan dipilih dan perusahaan mana yang cocok untuk berinvestasi, investor harus mengetahui faktor yang mempengaruhi harga saham factor yang mempengaruhi harga saham antara lain: kondisi fundamental perusahaan, hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, kurs valuta asing, dana asing di bursa, indeks harga saham, news and rumors, devidend, laba perusahaan, dan faktor lain. Faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan kinerja perusahaan itu sendiri. Harga suatu sekuritas akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan (misal tingkat penjualan dan laba usaha). Kinerja perusahaan itu sendiri akan dipengaruhi oleh kondisi industri dan perekonomian secara umum. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada kondisi fundamental perusahaan saja. Jika dilihat dari pendekatan fundamental nilai suatu sekuritas akan sangat dipengaruhi oleh Earnings Per Share (EPS) dan pertumbuhan penjualan.
Earnings Per Share (EPS) adalah laba per lembar saham. EPS menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba untuk tiap lembar saham. EPS diperoleh dari laba setelah pajak dikurangi dividend saham preferen (laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata-rata lembar saham yang beredar). Jika EPS tinggi maka investor akan menilai bahwa emiten memiliki kinerja yang baik.
Pertumbuhan penjualan merupakan perubahan penjualan pertahun. Jika pertumbuhan penjualan pertahun selalu naik maka perusahaan memiliki prospek yang baik di masa datang. Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan EPS yang tinggi berarti akan meningkatkan kepercayaan investor pada perusahaan dan akan menaikkan harga saham. Bila EPS tinggi, pengharapan investor untuk memperoleh devidend tinggi akan terwujud. Sebelum investor memutuskan untuk membeli saham, investor perlu juga melihat bagaimana pertumbuhan penjualan suatu emiten. Jika keduanya selalu menunjukkan perkembangan yang positif atau terus meningkat dari tahun ke tahun berarti emiten tersebut memiliki prospek untuk berkembang di masa datang dan ini merupakan salah satu penyebab investor percaya pada emiten atau perusahaan. Atas dasar alasan tersebut, maka menarik perhatian untuk diteliti mengenai “ Pengaruh Earnings Per Share (EPS), dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”.





1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan alasan pemilihan judul di atas, maka permasalahan yang ingin dikaji adalah:
1. bagaimana pengaruh Earning per share (EPS) dan pertumbuhan penjualan terhadap perubahan harga saham
2. bagaimana pengaruh Earning per share (EPS) dan pertumbuhan penjual terhadap perubahan harga saham

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui pengaruh Earning per share (EPS) dan pertumbuhan penjualan
2. untuk mengetahui pengaruh Earning per share ( EPS) dan pertumbuhan penjualan

1.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan adalah:

1. Bagi Penulis

Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dalam bidang peneliltian dan penerapan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.

2. Bagi Investor

Sebagai dasar pengambilan keputusan sehubungan dengan portofolio investasi di pasar modal. Dengan mempertimbangkan faktor fundamental, investor dapat memprediksi secara optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar